DARI PESANTREN

Senin, 29 November 2010

Markus Siap Tangkap Kiki

Enlarge font
image
Markus Horizon. (Tjandra M. Amin/BOLA)

Kiper Timnas Indonesia, Markus Haris


Kiper Timnas Indonesia, Markus Haris Maulana (Markus Horison) siap mempersunting artis Kiki Amalia akhir pekan ini. Persiapan pernikahan sudah mencapi 95%. Demi tim Merah-Putih, Markus rela tak berbulan madu.

“Kami sudah siap segala sesuatunya. Kira-kira persiapan sudah mencapi 95 %. Kami akan menikah di Jakarta, Sabtu (27/11). Semoga semuanya berjalan dengan lancar,” ujar kiper berkepala plontos itu, usai menjalani latihan pelatnas pagi, di Lapangan Timnas, Senayan, Jumat (26/11).

Ketika ditanya Bolanews.com, apakah bulan madunya tertunda lantaran ikut Piala AFF, Markus mengatakan, “Ya. Tapi kami memang belum merencanakan bulan madu. Soalnya saya harus mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dulu.”

“Pernikahan kami juga tidak mengganggu jadwal latihan saya jelang Piala AFF. Saya sudah minta izin. Setelah mejalani resepsi pernikahan, saya akan kembali konsentrasi mengikuti Piala AFF. Yang terpenting fisik tetap fit,” pungkas Markus.

Sementara itu, merespon pernikahan Markus, Alfred Riedl mengatakan, kiper Persib Bandung itu sudah meminta izin kepadanya. “Saya memberi libur satu sampai dua hari. Tak ada masalah antara persiapan Markus jelang Piala AFF dengan pernikahannya.”

Timnas Indonesia Skuad Inti Timnas Belum Final

Badan Tim Nasional (BTN) dan Pelatih Timnas, Alfred Riedl, sudah membahas skuad inti tim Merah-Putih untuk ajang AFF Suzuki Cup 2010. Namun, pembahasan belum mencapai kata final. Cedera pemain masih menjadi kendala yang menghantui.

“BTN sudah membahas dengan pelatih Alfred Riedl, terkait nama-nama pemain yang akan menjadi skuad inti di ajang AFF Suzuki Cup. Namun, pembicaraan belum mencapai finalisasi. Mungkin besok semuanya sudah rampung,” ujar Deputi Bidang Teknis, Iman Arif, kepada Bolanews.com, Minggu (28/11).

“Saya akan finalkan bersama Riedl besok pagi. Kami akan rilis nama-nama pemain yang bergabung dalam skuad inti itu besok,” tambah Iman.

Lebih lanjut Iman mengatakan, pembahasan belum final lantaran cedera lama pemain masih sedikit menjadi kendala. “Mungkin hal itu yang masih menjadi pertimbangan Riedl, sehingga finalisasi belum bisa dirilis. Beberapa pemain masih mengalami cedera ringan diantaranya: Eka Ramdani dan Oktovianus Maniani. ”

Sebelumnya, Riedl mengaku, sudah mengantongi 10 nama pemain inti tim Merah-Putih buat Piala AFF. Artinya, Riedl tinggal menetapkan satu atau dua pemain lagi. Posisi kosong berada di lini depan dan belakang.

“Saya sudah punya 9-10 pemain untuk Piala AFF. Masih kurang satu atau dua pemain untuk menempati posisi bek dan striker,” ujar Riedl kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Sayang, pelatih asal Austria itu enggan membeberkan siapa saja 10 nama kandidat skuad inti itu. Menurutnya, pemain harus tahu terlebih dahulu. “Para pemain harus tahu duluan, maaf saya tidak bisa memberitahukan kepada Anda,” pungkas pelatih asal Austria itu.

4-0 KEMENANGAN PERTAMA MILIK KITA..!!!!!!!!!

akirnya setelah 3 kali kekalahan beruntun yang dialami pasukan karanggeneng united....akhirnya kemanang itu datang juga...karena dengan kejelian pelatih agus septiyadi yang berani membangkucadangkan striker syukron yang beberapa pertandingan terakhir menurun produktivitasnya....dengan memasang duo maut yang diisis idris dan qorin,dan menarik ketengah agung berpasangan dengan pi'i dan mengeser khamim menjadi sayap kiri dan ridho d kanan...ternyata pasukan karanggeneng mampu berbuat banyak dan menggempur habis-habisan tim dari blabak.....khamim sendiri memborong 2 gol dan idris 1 serta tandemnya qorin 1....semoga kemenangan akan berlanjut........bravo karanggeneng....

Sabtu, 20 November 2010

Round-Up Divisi Utama Liga Indonesia: PSIS & PSMS Raih Kemenangan

PSMS 2-1 Persitara
PSMS Medan sukses memetik kemenangan perdana pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/11 setelah mengalahkan Persitara Jakarta Utara 2-1 di Stadion Teladan Medan. Dua gol kemenangan tim Ayam Kinantan dilesakkan duet striker Kurniawan Dwi Yulianto pada menit ke-26 dan Cristian Gaston Castano [75}. Satu-satunya gol Persitara dihasilan melalui Jaques Evrad pada masa injury time.

PSBI 2-1 Perseru
PSBI Blitar juga ikut mendapatkan hasil memuaskan pada laga perdananya usai membekap Perseru Serui 2-1 di Stadion Supriyadi. Dua gol kemenangan tim tuan rumah dihasilkan Wanjou Olivera pada menit keenam dan Purwanto [45]. Sementara, gol semata wayang Perseru dicetak Jaelani Arey menit ke-53.

Persipasi 4-0 Persih
Persipasi Bekasi sukses memuaskan pendukungnya setelah mencatat kemenangan telak 4-0 atas Persih Tembilahan di Stadion Patriot. Erick Senaen mengawali gol tuan rumah pada menit ke-17, diikuti Ari Supriyatna [43], Mardiansyah [52] dan Ubaidilah satu menit sebelum laga berakhir.

PS Bengkulu 1-2 Persiraja
Hasil mengecewakan diraih PS Bengkulu di hadapan pendukungnya sendiri usai menelan kekalahan 2-1 dari Persiraja Banda Aceh di Stadion Semaraks. PS Bengkulu tertinggal lebih dulu melalui tendangan keras Mukhlis di menit ke-47. Boca Sadison sempat menyamakan kedudukan menit ke-78. Abdul Muswar memaksa tuan rumah bertekuk lutut lewat gol yang dilesakkan empat menit menjelang laga berakhir.

Barito Putra 0-0 Persiba
Barito Putra gagal memanfaatkan keuntungan bermain di kandang sendiri untuk mendulang poin di laga perdana mereka setelah bermain imbang tanpa gol melawan Persiba Bantul di Stadion 17 Mei Banjarmasin. Kedua tim bermain terbuka di laga ini, namun tidak mampu melesakkan gol ke jala lawannya masing-masing.

Persekam 1-0 Persidafon
Persekam Metro FC harus bekerja keras memetik kemenangan tipis 1-0 atas Persidafon Dafonsoro di Stadion Kanjuruhan. Walau mendominasi permainan, Persekam tidak mampu mencetak gol sepanjang babak pertama. Harmoko memecahkan kebuntuan sekaligus menjadi pencetak gol tunggal di menit ke-62 memanfaatkan kesalahan penjaga gawang Persidafon.

Persis 0-0 Perseman
Persis Solo mengawali Divisi Utama Liga Indonesia dengan hasil imbang tanpa gol melawan Perseman Manokwari di Stadion Manahan Solo. Duel antara Persis dan Persema berlangsung keras, sehingga dua pemain dari kedua tim terpaksa ditandu keluar lapangan.

PSIS 2-1 Persik
Duel sarat gengsi antara PSIS Semarang dan Persik Kediri di Stadion Jatidiri akhirnya dimenangi tim Mahesa Jenar dengan skor 2-1. Tuan rumah unggul lebih dulu melalui Peiter Mkwoh pada menit ke-20. Mkwoh memperbesar keunggulan PSIS di menit ke-63. Tim tamu hanya mampu memperkecil kekalahan melalui gol Adrian Trinidad pada menit ke-83.

Persita 5-0 Persires
Persita Tangerang mengawali Divisi Utama Liga Indonesia dengan hasil manis usai mencukur Persires Rengat lima gol tanpa balas. M Agus Salim dan Louise Emmundo mencetak dua gol di pertandingan ini, masing-masing pada menit ke-40 dan 69, serta 67 dan 81. Cristian Carascao mengawali pesta gol Persita pada menit ke-13.

PSMP 0-0 PSIR
PS Mojokerto Putra harus puas mendapatkan satu poin pada laga perdana mereka di Divisi Utama Liga Indonesia setelah hanya bermain imbang tanpa gol melawan PSIR Rembang di Stadion GOR Gajah Mada. Hasil ini tentunya mengecewakan bagi publik tuan rumah yang berharap tim kesayangannya meraih angka penuh pada pertandingan pertama.

PPSM 0-0 Persiram
Hasil imbang tanpa gol juga didapat tuan rumah PPSM Magelang ketika menjamu Persiram Raja Ampat di Stadion Abu Bakrin. Persiram yang bermain efisien berhasil mengimbangi permainan tuan rumah yang mendapat dukungan sekitar 3.000 suporternya.

Persipro 1-0 Persiku
Persipro Probolinggo hanya meraih kemenangan tipis 1-0 atas tamunya Persiku Kudus di Stadion Bayu Angga. Kendati tampil di hadapan pendukungnya sendiri, Persipro tidak mudah untuk menundukkan Persiku. Akhmad Junaedi tampil sebagai penyelamat Persipro setelah gol penaltinya di menit ke-70 memberikan tuan rumah kemenangan.

Rabu, 10 November 2010

JADWAL PPSM SAKTI 2010/2011

Grup II
Persikota Tangerang
PSIS Semarang
PSCS Cilacap
PPSM SAKTI Magelang
PSIM Yogyakarta
Persis Solo
Gresik United
PSBI Blitar
Persik Kediri
Mitra Kukar
Perselmara Tual
Persisam Raja Ampat
Perseman Manokwari




JADWAL PERTANDINGAN PUTARAN PERTAMA PPSM SAKTI MAGELANG

JUMAT, 19-11-10 PPSM SAKTSAKTI VS PERSEMAN
SABTU, 27-11-10 MITRA KUKAR VS PPSM SAKTI
KAMIS, 2-12-10 GRESIK UNITED VS PPSM SAKTI
SABTU, 11-12-10 PERSEMALRA VS PPSM SAKTI
SENIN, 3-1-11 PPSM SAKTI VS PERSIK KEDIRI
KAMIS, 7-1-11 PPSM SAKTI VS PSIM JOGJAKARTA
JUM'AT, 14-1-11 PERSIS SOLO VS PPSM SAKTI
SELASA, 18-1-11 PSCS CILACAP VS PPSM SAKTI
SABTU, 22-1-11 PERSIKAB BANDUNG VS PPSM SAKTI
SENIN, 31-1-11 PPSM SAKTI VS PSIS SEMARANG
JUM'AT, 4-2-11 PPSM SAKTI VS PERSIKOTA

Senin, 08 November 2010

Menguji Kemampuan Van Beukering

Jhonny Rudolf van Beukering. 
(Dok.SOCCER)
Publik sepak bola pernah kecewa ketika sejumlah pemain muda Belanda berdarah Indonesia, seperti Raphael Maitimo dan Jhonny Rudolf van Beukering, tidak masuk dalam daftar nama pemain yang akan melawan Uruguay, 8 Oktober lalu.
Tapi rasa penasaran itu bakal segera terobati pada 10 dan 12 November ini. Maitimo dan Van Beukering akan kembali sebagai bagian dari tim gabungan pemain-pemain amatir Belanda yang memiliki garis keturunan Indonesia.
Van Beukering bergabung dengan 17 pemain Belanda berdarah Indonesia lain. Mereka semua berasal dari berbagai klub amatir yang menjadi klub satelit bagi Feyenoord Rotterdam.
Aksi-aksi van Beukering bakal segera disaksikan publik sepak bola Indonesia ketika dia melakukan laga amal pekan depan. Apakah kemampuan Van Beukering sebagai penyerang memang layak diapresiasi dengan proses naturalisasi bakal cukup terlihat di laga tersebut.
Tim pemain-pemain amatir ini bakal didampingi sejumlah ofisial asal Feyenoord. Di antaranya Stanley Glen Brard (pelatih kepala) yang menjabat sebagai Kepala Feyenoord Academie .
Berikut beberapa nama pemain-pemain Belanda berdarah Indonesia yang bakal bermain melawan Persebaya Surabaya dan Arema Malang: Robertus Gerardus Vermeulen, Simon Patrick Latumalea, Muhamad Rigan Agachi, Ruben Wuarbanaran, Yoram Charles Pesulima, juga Raphael Maitimo dan Jhonny Rudolf van Beukering.

JADWAL PPSM SAKTI MAGELANG

BELUM ADA

Minggu, 07 November 2010

Ritual Aneh Para Pesepakbola Dunia

Takhayul bisa terdapat di bidang apa saja. Mulai dari bisnis, ekonomi, hukum dan juga olahraga. Bahkan tak sedikit yang secara khusus memberi perhatian khusus untuk hal ini.

Ya, sebagian orang di dunia ini percaya jika hasil akhir tak hanya ditentukan oleh usaha dari orang tersebut dan Yang Di Atas, tapi juga oleh kekuatan lain yang tidak bisa dijelaskan secara gamblang.

Di sepakbola juga demikian, dan hal ini lebih pada kepercayaan dan sugesti seseorang tersebut.

Di benua Afrika, hampir sebagai besar pemainnya memiliki cara tersendiri untuk bisa yakin akan mengakhiri, atau setidaknya menjalani pertandingan dengan baik. Tapi ternyata, para pesepakbola internasional yang sudah memiliki nama besar juga percaya dengan takhayul semacam ini.


1. David James



Secara blak-blakan, kiper Portsmouth itu mengungkapkan kebiasaan joroknya sebelum bermain. Ritual pertamanya adalah diam seribu bahasa mulai dari H-1 pertandingan hingga peluit panjang dibunyikan.


Selain itu, James juga hanya akan kencing di saat toilet tidak ada satu orang pun. Ritual dilanjutkan dengan meludah di dinding.


2. Johan Cruyff



Legenda sepakbola Belanda itu juga punya kebiasaan yang tak kalah unik, mulai dari menjadikan kiper Gert Bals sebagai sansak hidup saat masih di Ajax, hingga membuang permen karet yang dikunyahnya ke lapangan lawan sebelum kick-off.


Ritual yang terakhir sempat lupa dilakukannya saat Ajax melawan AC Milan di final Piala Eropa 1969. Hasilnya, Ajax babak belur dihajar AC Milan 4-1.


3. Pele




Legenda sepakbola Brasil ini yakin jika ingin terus menunjukkan penampilan terbaik, Pele harus bermain dengan jersey tim yang sama.

Pernah pada suatu ketika dia secara tidak sadar memberikan kaosnya itu ke seorang fans. Sadar telah membuat kesalahan, Pele meminta seseorang untuk mancari kaos tersebut. Penampilan Pele sendiri saat itu tidak karuan. Seminggu kemudian kaos Pele ditemukan dan dia bisa tampil baik lagi.


Rupanya, teman Pele yang memberi kaos tersebut tidak mengatakan jika kaos yang diberikannya itu adalah kaos lain.


4. Bobby Moore



Kapten tim nasional Inggris di eran 60-an hingga 70-an itu memiliki kebiasaan unik mengenakan celana bolanya hanya setelah orang lain di kamar ganti telah selesai mengenakan pakaian mereka.


5. John Terry






Kapten Chelsea itu hanya akan kencing di toilet yang sama di Stamford Bridge. Jika ada yang menggunakannya, John Terry akan menunggu siapapun yang menggunakannya hingga selesai. John Terry juga hanya akan parkir di tempat sama.


6. Gary Neville


Bek Manchester United itu punya banyak ritual, mulai dari menggunakan ikat pingang yang sama, sepatu yang sama, arftershave juga selama satu musim penuh. Saat ini, Gary neville berusaha mengurangi ritualnya itu.


7. Gary Lineker





Tiap pemanasan, Gary Lineker tak akan menendang dan memasukkan bola ke gawang. Menurutnya, ia hanya akan melakukan hal itu di pertandingan. Tapi bila tak ada gol tercipta, Gary akan berganti kostum. Jika tak mampu juga mencetak gol ke gawang lawan, dia akan memotong rambutnya.


8. Prancis di Piala Dunia 1998


Tim Prancis selalu duduk di tempat duduk yang sama di bus tim, mendengarkan lagu Gloria Gaynor ‘I Will Survive’ di ruang ganti dan diakhiri dengan diciumnya kepala botak kiper Fabien Barthez oleh bek Laurent Blanc.


9. Mario Gomez




Mario Gomez (Jerman, Vfb Stuttgart) selalu memilih toilet yang posisinya paling kiri. Sementara John Terry (Chelsea) selalu memakai toilet yang sama. Bila toilet itu sedang dipakai, Terry akan menunggu meski toilet lain sedang kosong.


10. Sergio Goycochea


Sementara mantan kiper Argentina Sergio Goycochea selalu mengencingi lapangan setiap kali ia akan menghadapi adu penalti.


11. Zimbabwe




Oktober 2008, pelatih sebuah klub Zimbabwe, Midlands Portland Cement, meminta 17 pemainnya mandi di sungai Zambezi yang dipenuhi buaya untuk melakukan ritual pembersihan. Celakanya, hanya 16 orang yang keluar dari sungai hidup-hidup.

Di pertandingan berikut, Midlands menderita kekalahan.


12. Edwin Van Der Sar




Entah berhubungan atau tidak, tapi performa menurun yang dilalui Manchester United saat ini terjadi kalau sang kiper Edwin van der Sar mengenakan kostum warna biru, alih-alih kuning yang sebelumnya dia gunakan.

Van der Sar berbalut kaos warna biru dalam dua laga Liga Primer terakhir MU. Saat itu mereka digebuk 1-4 oleh Liverpool dan kalah 0-2 dari Fulham.

Dicatat oleh The Sun yang mengutip hasil penelitian kontributor majalah fans MU, Red News, disebutkan bahwa Van der Sar sduah mengenakan warna kuning dalam 17 laga liga musim ini.

Dari jumlah tersebut, MU cuma kebobolan empat kali. Mereka menang 12 kali, kalah sekali dan imbang empat kali, dengan meraup 40 angka dari maksimal 51.

Hasil itu berbanding terbalik manakala Van der Sar mengenakan warna biru. Dalam 10 laga, MU harus kebobolan 13 gol, dengan enam kemenangan, tiga kekalahan dan sekali imbang. Mereka cuma mengais 19 poin dari maksimal 30.

Kuning rupanya juga bak jadi warna doping untuk kiper lain MU, Ben Foster. Dialah pahlawan MU dalam babak adu penalti lawan Tottenham Hotspur di final Piala Carling musim ini.

Tapi ada juga pemain bola yang terkenal religius yang memperlihatkan simbol-simbol keyakinannya ke tengah lapangan. Kaka hanya satu dari sekian banyak pemain bola yang terkenal religius, Siapa lainnya, dan bagaimana mereka menunjukkannya?

13. Kaka


Kaka hanya satu dari sekian banyak pemain bola Brazil yang terkenal religius, yang memperlihatkan simbol-simbol keyakinannya ke tengah lapangan.

Kaka juga pernah menjahitkan kalimat “God is Faithful” di lidah sepatunya. Lalu, dalam selebrasi kemenangan 4-1 Brasil atas Argentina di final Piala Konfederasi 2005, ia dan beberapa rekannya memakai baju bertuliskan “Jesus Loves You” dalam berbagai bahasa.

Terkait pemain Brasil yang taat, ada versi yang mengabarkan bahwa sebagian besar pemain tim Samba membuat slogan-slogan serupa di balik jersey mereka ketika memenangi Piala Dunia 2002. Tapi yang kelak paling terkenal adalah Kaka dengan “I Belong to Jesus“-nya. Ia memperlihatkan itu setelah Brasil mengalahkan Jerman di final, meskipun sepanjang turnamen itu hanya bermain 25 menit, dan tidak tampil di partai puncak.


14. Franck Ribery



Frank Ribery adalah salah satu simbol paling terkenal saat ini di kalangan pesepakbola beragama Islam. Pria Prancis yang menjadi muslim sejak menikah dengan wanita keturunan Maroko itu selalu mengangkat kedua tangannya dan berdoa di tengah lapangan, lalu mengusapkannya ke wajah, sebelum kickoff.


15. Frederic Kanoute


Frederic Kanoute juga kerap menampilkan keislamannya saat bertanding. Seusai bikin gol dia selalu mengacungkan telunjuk kanannya ke atas, juga sedikit mendongak, sebagai sebuah isyarat dirinya selalu ingat kepada Tuhan. Gaya dia yang lain adalah membuka kedua telapak tangannya, membuat gerakan orang Islam saat berdoa.


16. Marvin Andrews


Marvin Andrews pemain belakang asal Trinidad & Tobago.


Ketika bermain di Glasgow Rangers, Andrews sering menyebut nama Tuhan atas semua petunjuk Dia dalam karirnya, mulai dari sejarah transfer sampai ketika harus menjalani operasi lutut.


Andrews juga pernah berkomentar tentang homoseksual, yang dinilainya “menentang kehendak Tuhan”. Dia mengatakan, “Alkitab menjelaskan bahwa hal itu sangat dibenci Tuhan. Tuhan menciptakan laki-laki untuk bersama perempuan, dan sebaliknya.”


Di luar nama-nama pemain di atas, tentu masih banyak sosok dari dunia lapangan hijau yang secara eksplisit bangga dalam menunjukkan keyakinannya dalam beragama।

Kim Christensen: Satu-satunya Kiper Yang Hobi Menggeser Gawang



http://www.kompas.com/data/photo/2009/09/27/0408498p.jpg

Dia Siapa??
Dia adalah Kim Christensen sang Penjaga Gawang Swedia yang terbilang Nyeleneh


Kok Bisa???
http://4.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TFLQIkEZU6I/AAAAAAAABRY/rqyul2zsE4g/s1600/ezjxzj5t.jpg

Hobi pemain bola pasti bermacam-macam. Namun, kalau hobi menggeser gawang, itu cuma dilakukan oleh kiper Kim Christensen. Aneh memang.

Kebiasaan unik bin ganjil itu terungkap setelah pemain tim Divisi I Swedia, IFK Goteborg, tersebut tertangkap basah menggeser sarangnya pada laga lawan Orebro. Sesaat sebelum pertandingan dimulai, kamera menangkap gerak Christensen sedang menendang tiang kanan dan kiri gawang beberapa sentimeter ke dalam. Alhasil, ukuran gawang pun menciut di bagian bawah.


Wasit Stefan Johannesson yang memimpin pertandingan itu akhirnya curiga. Setelah 20 menit laga berjalan, ia menghentikan laga dan menghampiri gawang Christensen untuk mengeceknya. Johannesson kemudian mengembalikan tiang gawang ke tempat semestinya. Namun, karena tak tahu siapa yang memindahkan tiang itu, Johannesson tak memberikan hukuman kepada sang kiper.


Dasar kurang ajar, Christensen malah mengepalkan tangannya, pertanda puas telah 'mengakali' wasit dan lawan. Belakangan kiper asal Denmark itu mengakui bahwa ia pernah melakukan hal itu beberapa kali sebelumnya.


Tindakan nyeleneh Christensen membuat otoritas sepak bola setempat terheran-heran. Christensen mungkin saja mendapat hukuman. 'Saya tidak pernah mendengar apapun seperti ini sebelumnya. Ini unik,' kata Ketua Komite Federasi Sepak Bola Swedia, Kheneth Tallinger, kepada harian Aftonbladet.


Duel antara Goteborg dan Orebro itu akhirnya disudahi dengan skor imbang 0-0. Christensen melakukan dua penyelamatan gemilang bagi timnya dan tak satu pun bola membentur tiang gawangnya.





Berikut Beberapa aksi yang dilakukannya

http://1.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TFLQJz2l0sI/AAAAAAAABRw/OEIjUpAsh6E/s1600/6amxxpdr.jpg

http://1.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TFLQJcrnmsI/AAAAAAAABRo/HOQxR-lw7nU/s1600/9cojfxzs.jpg

http://4.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TFLQJBjHLFI/AAAAAAAABRg/s2-MUL8r1uY/s1600/477z5j1v.jpg

http://1.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TFLQILrEfxI/AAAAAAAABRQ/Ki9cslAUyhY/s1600/ipfh2tlo.jpg

http://2.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TFLQe5iCT7I/AAAAAAAABR4/Vlltrq5tGVU/s1600/4xdtnqq9.jpg

Sejarah Nomor Punggung Para Pemain Bola

Kapan nomor punggung di kostum pemain bola mulai digunakan? 

Jawabannya, di tanggal 25 Agustus 1928, Arsenal dan Chelsea menorehkan nomor punggung di baju mereka saat bertanding melawan The Wednesday (kemudian jadi Sheffield Wednesday) serta Swansea Town di hari yang sama.

Setelah beberapa kali eksperimen – tentu ada pihak kontra yang beranggapan nomor punggung bisa merusak warna kostum – maka Inggris memutuskan memberlakukan nomor punggung sebagai bentuk permanen dari kostum pesepakbola. Awalnya, sebelas pemain starting memakai pakaian bernomor punggung yang dirunut dari angka 1 hingga 11, dan seorang pemain dapat menggunakan nomor punggung berbeda dalam satu musim.

Walau tak ada aturan pasti yang menentukan nomor punggung mewakili posisi tertentu di lapangan, secara de facto sebuah standar telah muncul dan dipakai sebagian besar tim sepakbola, dengan beberapa pengecualian.

Secara umum para penjaga gawang memakai nomor punggung 1. Kesepakatan tak tertulis ini nyaris diterima secara universal. Bek atau pemain belakang mengunakan nomor 2 dan 6. Para gelandang kebanyakan memakai nomor 4, 6, 7, 8, 10, serta 11 (nomor 11 dan 7 secara tipikal digunakan para pemain sayap kiri dan kanan). Sementara para striker suka menggunakan nomor 9 dan 10, dan kadang walau kurang populer nomor 7, 8, serta 11.

Tatkala sistem pergantian pemain diperkenalkan dalam sepakbola di tahun 1965, pemain cadangan mengambil nomor punggung 12; saat pemain pengganti kedua diperkenankan, mereka mengenakan nomor 14. Yap, para pemain kala itu masih gentar memakai nomor 13 karena masih percaya takhyul angka tersebut bisa mendatangkan sial.

Pemakaian nomor punggung yang ditetapkan secara pasti pada tiap pemain dalam sebuah skuad diperkenalkan pada Piala Dunia 1954. Setiap pemain dari masing-masing negara yang masuk daftar 22 pemain memakai nomor punggung tertentu dan sama sepanjang turnamen berlangsung. Hasilnya, nomor punggung 12 hingga 22 bisa diberikan pemain lainnya di dalam skuad, tanpa perlu memperhatikan posisi pemain bersangkutan di lapangan.

So, ini berarti sebuah tim dapat memasukkan pemain sebagai starter tanpa perlu mengutamakan pemain bernomor punggung 1 hingga 11. Meski nomor punggung 1 sampai 11 cenderung diberikan pada para pemain dalam lingkup line-up inti, fakta di lapangan tak mesti harus begitu dengan berbagai macam alasan. Contoh paling beken adalah Johan Cruyff yang bersikeras menggunakan nomor 14. 

SESUAI ALPHABET 

Timnas Argentina melakukan kiat penomoran saat Piala Dunia 1978 dan 1982 dengan cara berbeda, yakni mengurutkan sesuai nama sang pemain secara alphabet. Hasilnya, para pemain di bangku cadangan (bukan kiper) dapat menggunakan nomor punggung 1. Belakangan dalam sebuah regulasi turnamen ditetapkan bahwa nomor punggung 1 mesti diberikan pada kiper.

Badan sepakbola di Eropa yang pertama kali memperkenalkan sistem nomor punggung dalam sebuah pertandingan di liga adalah FA Inggris, yang mana sosialisasi nomor punggung (dan nama pemain bersangkutan dicetak di atas nomor) dilakukan pada final Piala Liga Inggris 1993 antara Arsenal versus Sheffield Wednesday.

Belakangan hal ini menjadi standar di FA Premier League di musim berikutnya, lalu kebanyakan liga-liga top di Eropa baru mengadopsi sistem ini lima tahun kemudian. Kini para pemain bebas mengenakan nomor punggung berapapun (sepanjang itu menjadi representasi ciri khas sang pemain di dalam skuad) antara 1 sampai 99. Tahun 2003, kiper FC Porto Vitor Baia menjadi pemain pertama yang memakai nomor punggung 99 dalam final Liga Champion UEFA. Bahkan Hicham Zerouali diijinkan memakai nomor punggung 0 saat membela klub Aberdeen FC di Liga Premier Skotlandia. Tak heran para fan memberi julukan pada Hicham sebagai “Zero.”

Para pemain bola secara umum tidak diperkenankan mengubah nomor punggung mereka sepanjang musim. Seorang pemain baru dapat mengubah nomor punggungnya jika ia pindah ke klub lain di pertengahan musim, lalu klub barunya memberikan nomor anyar yang berbeda. Para pesepakbola boleh saja mengubah nomor punggungnya di musim berikut – pindah dari nomor besar menjadi nomor kecil antara 1 sampai 11 mungkin dengan melihat indikasi bahwa klub berpikir sang pemain pantas diturunkan secara regular di musim berikutnya.

Tipikal pemberian nomor punggung di atas berawal saat formasi 5-3-2 digunakan. Dengan ketentuan tak tertulis pemberian nomor dimulai dari belakang ke depan, serta dari kanan ke kiri:

1. Kiper, 2. Bek Kanan, 3. Bek Kiri, 4. Bek Sayap Kanan, 5. Bek Tengah, 6. Bek Sayap Kiri, 7. Sayap Kanan, 8. Kanan Dalam, 9. Penyerang Tengah, 10. Kiri Dalam, 11. Sayap Kiri. 

Nah pola yang mirip bisa ditemukan dalam nomor punggung para pemain timnas Swedia: 

1. Kiper, 2. Bek Kanan, 3. Bek Tengah Kanan, 4. Bek Tengah Kiri, 5. Bek Kiri, 6. Gelandang Bertahan, 7. Gelandang Kanan, 8. Gelandang Tengah, 9. Gelandang Kiri, 10. Striker, 11. Striker

Dalam perkembangannya nomor punggung kostum berkembang menjadi sesuatu yang penting bagi sebuah klub atau timnas. Hal ini biasanya terjadi karena nomor punggung itu digunakan pemain hebat, dan merupakan suatu kehormatan besar jika diperkenankan memakai nomor punggung yang sama. Sebuah contoh menyolok adalah nomor punggung 7 di Manchester United. Nomor punggung dipakai para pemain hebat di eranya masing-masing seperti George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, David Beckham, dan kini Cristiano Ronaldo.

Belakangan di Italia sering muncul angka diatas 30, mungkin karena ingin menunjukkan kalau dia berhak mendapatkan nomer yang di perhitungkan, kek no 99, karena posisi dia sbg striker. Malahan pernah ada yang nomer punggungnya 8+1

Gonzales: Penantian Panjang

Christian “El Loco” Gonzales resmi mengantongi paspor warga negara Indonesia melalui proses naturalisasi. Impian dan penantian panjang, merumput membela tim Merah-Putih.
“Alhamdullilah, saya sudah resmi menjadi warga negara Indonesia. Saya sangat senang, soalnya ini merupakan penantian panjang. Saya bersyukur sekali, proses pindah kewarganegaraan telah rampung,” ujar Gonzales kepada wartawan, dalam jumpa pers, di Jakarta, Jumat (5/11).

“Saya siap bertarung membela tim Merah-Putih. Saya cinta sepak bola dan Indonesoia. Saya akan bekerja keras seperti pemain lainnya di timnas. Semoga timnas Indonesia mampu bangkit dan meraih kemenangan ke depan,” tambah bomber Persib Bandung itu.

Sementara itu, merespon naturalisasi Gonzales, Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional, Iman Arif mengatakan, “kami bersyukur prosesnya berjalan dengan baik. Mudah-mudahan dengan adanya Gonzales, terjadi perubahan peta kekuatan di timnas.”

“Ini merupakan sejarah pertama kali naturalisasi di Indonesia. Saya berharap hal ini bisa menjadi terobosan buat timnas. Namun, jangan melupakan pembinaan usia muda. Karena, pembinaan merupakan kunci pembentukan tim yang kuat,” ujar Iman.

“Saat ini, saya mencoba mengkombinasikan naturalisasi dengan pembinaan di timnas. Dari pembinaan yang ada, saya berharap beberapa tahun ke depan mampu menelurkan pemain-pemain yang bagus. Yah, semoga semuanya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Tentunya dengan dukungan pihak lain dan pekerja media,” beber Iman.

“Saya sangat menghargai kerjasama dari pihak lain terutama Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, Kementerian Hukum dan Ham, dan tentunya PSSI yang telah membantu melancarkan proses naturalisasi ini,” ucap Iman.

“Saat ini Gonzales telah resmi menjadi warga negara Indonesia dan pemain timnas Merah-Putih. Namanya, terdaftar di susunan pemain buat ajang AFF 2010 mendatang. Ini merupakan pengorbanan luar biasa. Saya salut atas keputusannya. Namun, ia harus tetap bersaing dengan pemain lainnya untuk menjadi pemain utama,” pungkas Iman.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Pembagian Grup Divisi Utama Liga Indonesia

AKARTA - PT Liga Indonesia akhirnya mengumumkan pembagian grup untuk divisi utama musim 2010/2011. Hingga berita ini turun dipastikan ada 39 klub yang ambil bagian.

Pengumuman dilakukan di kantor PT Liga Indonesia pada Kamis (22/10/2010). Joko Driyono selaku CEO mengaku telah menyerahkan surat untuk ditanda tangani ketua Badan Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla yang isinya mencakup tiga poin penting.

Pertama ialah mengenai keikutsertaan 39 klub, termasuk Persis Solo yang menggantikan PSDS. Penunjukkan itu sendiri dilakukan oleh badan Exco PSSI dengan mengacu pada komposisi klasemen nasional.

Sementara untuk Persebaya dan Persitara yang sebelumnya disebut-sebut bermasalah, tetap dianggap ambil bagian karena telah memenuhi syarat administratif.

Untuk poin kedua yakni penetapan kick-off pada 15 November 2010 mendatang. Sementara poin ketiga mengenai pembagian grup menjadi tiga.

Berikut pembagian grup divisi utama:
Grup 1
PERSIRAJA
PSAP SIGLI
PSSB BIREUN
PSLS LHOKSEUMAWE
PSMS MEDAN
PRO TITAN FC
PERSIH TEMBILAHAN
PS. BENGKULU
PERSIPASI BEKASI
PERSIKABO KABUPATEN BOGOR
PERSITARA JAKARTA UTARA
PERSITA TANGERANG
PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG

Grup 2
PERSIKOTA TANGERANG
PSIS SEMARANG
PSCS CILACAP
PPSM MAGELANG
PSIM YOGYAKARTA
PERSIS SOLO
GRESIK UNITED
PSBI BLITAR
PERSIK KEDIRI
MITRA KUKAR
PERSELMARA TUAL
PERSISAM RAJA AMPAT
PERSEMAN MANOKWARI

Grup 3
PSS SLEMAN
PERSIBA BANTUL
PERSIKU KUDUS
PSIR REMBANG
PERSIPRO PROBOLINGGO
PS. MOJOKERTO PUTRA
PERSEBAYA SURABAYA
PERSEKAM METRO FC
PERSIKUBAR KUTAI BARAT
PS. BARITO PUTRA
PERSIGO GORONTALO
PERSERU SERUI
PERSIDAFON JAYAPURA

Kamis, 07 Oktober 2010

Ulang Tahun Anti-Klimaks (PSSI vs Uruguay)

04 Mei 1974. Ulang Tahun Anti-Klimaks BUKAN saja menunda rasa kecewa penggemarnya, Kesebelasan PSSI malahan memperpanjang harapan mereka.
Berhadapan dengan Kesebelasan World Cup Uruguay minus beberapa pemain intinya, PSSI pada pertandingan tanggal 19 April mempersilahkan 60.000 penonton Stadion Utama untuk memperbincangkan prospeknya. Tentu saja kali ini mereka patut mendapat ujian. Bukan lantaran pemain-pemain Uruguay kehilangan pola dan gaya Amerika Latinnya — permainan pendek, kontrol dan pengolahan individuil yang matang dibarengi terobosan-terobosan berbahaya. Lebih-lebih tanpa Iswadi anak-anak PSSI berhasil mengembangkan tempo permainan yang memaksa lawan menyesuaikan diri. Trio Kadir-Waskito-Risdianto tidak menemui kesulitan mengacak-acak pertahanan lawan yang kendor. Ada tanda tanya apakah Uruguay sedang menyesuaikan taktik dan strategi baru untuk menghadapi babak final di Muenchen bulan Juni ini? Tapi jelas dalam menyusun pertahanan, mereka tidak mendasarkan man-to-man marking maupun membangun pertahanan zone yang mengandelkan pada kemahiran posisionik. Di barisan muka mereka nampaknya terlalu rakus membuat gol, sehingga selalu kesusu mendekati gawang Ronny Pasla. Menguasai lapangan tengah, taktik khas pemain Amerika Latin tidak dipergunakan semestinya sebagai basis pengatur serangan. Bola banyak diumpan tinggi menyilang. Substansiil: Perubahan substansiil pada gaya Amerika Latin ini barangkali yang membawa kemajuan substansiil pula bagi anak-asuhan Djamiat. Dalam langkah dan tempo pertandingan seperti itu kesebelasan PSSI nampak lebih mantap. Dan kemenangan 2-1 atas Uruguay bertepatan dengan HUT PSSI ke-44, paling tidak menyuguhkan kemungkinan baru buat pemain-pemain muka lama. Apakah dalam pertandingan revans tanggal 20 April — meski kalah 2-3 tapi cukup memuaskan merupakan nilai kemajuan substansiil Kesebelasan PSSI ? Djamiat sendiri lewat Kompas menyatakan “belum dapat dikatakan konstan”. Di lini belakang Sutan Harhara jelas kurang beruntung, karena harus melayani kiri-luar yang amat menonjol pengolahan bolanya. Subroto sebagai poros-halang pertama di sisih Anwar Ujang, nampak lebih condong ke kiri. Ini merepotkan Nobon untuk menutup lobang dari sudut kanan. Sementara mengenai Nobon sendiri agaknya Djamiat masih berada di persimpangan. Membiarkan Nobon berlanglang-buana menurut keadaan atau menjadikan dia terrier dengan tujuan merongrong seorang lawan. Tanpa Iswadi Risdianto nampaknya menjadi ompong. Lebih-lebih dengan posisi agak tertarik mundur. Bukankah kombinasi Ris lebih herbahaya di sekitar daerah gawang lawan? Switch-switch Kadir dan Waskito yang langsung mengancam gawang lawan, merupakan orang pada terobosan-terobosan Jacob Sihasale. Dengan materi pemain yang dimiliki PSSI plus prestasinya lawan Uruguay sekarang, agaknya boleh dijadikan modal untuk mencapai sasaran Juara pada Turnamen Anniversary Cup 1974 bulan Juni yang akan datang. Syahdan, jika orang menilai mutu permainan PSSI itu sebagai hadiah ulang tahun, tidak pula berlebihan. Beberapa peristiwa menjelang usianya ke-44, induk-organisasi ini merundung kemuraman. Rencana coaching oleh Tony Pogaknik tak kunjung terlaksana. Turnamen antar Wiiayah belum lagi menampilkan pemain-pemain yang dapat merubah wajah kesebelasan nasional. Persiapan pembentukan team nasional junior ke Bangkok gugur di kandungan. Tidak jelas absennya PSSI dalam turnamen Junior itu karena alasan biaya atau memang kurang bermutu. Sementara itu Coach Suwardi Arland yang baru dipromosikan ke tingkat nasional, menjelang pertandingan PSSI-Uruguay ternyata telah mengikat diri dengan team PSBI Blitar. Rentetan peristiwa itu terjadi justru bertepatan pada periode pembaruan oleh Ketua Komtek Suparyo yang terkenal keras disiplinnya dalam pembinaan. Keresahan yang kian bertumpuk agaknya terbasuh oleh pertunjukan PSSI di lapangan hijau pada hari ulang tahunnya ke-44. Meskipun anti-klimaks yang terjadi pada dua pertandingan lawan Kesebelasan Uruguay itu bukan tidak membawa konsekwensi bagi pimpinan PSSI, khususnya Komteknya. Kenyataan bahwa para pemain dihimpun tergesa-gesa di Pelatnas dengan hasil di luar dugaan itu, tidak kurang menimbulkan pertanyaan juga. Bukankah singkatnya waktu pembinaan dan pergaulan di Pelatnas justru tidak sempat menguras tenaga dan mental para pemain? “Ada benarnya juga orang bilang begitu”, kata Ronny Pasla pada TEMPO, “kami masih fresh, masih kangen setelah lama tidak bersatu dalam team”. Rupanya bekal kesegaran dari rumah ditambah suasana Hut PSSI, masih memadai untuk diper-taruhkan dalam satu atau dua pertandingan. Sampai di sini tentu saja bukan lembaga pelatnas yang harus dikorbankan. Kalau makin lama dilatih makin mandul, barangkali pembinaannya yang kurang beres. Mau kata apalagi?
04 Mei 1974

Berita Hijrah Suwardi

BERITA hijrah ke Blitar dan ketidak hadiran pelatih nasional Suwardi Arland dalam Pelatnas PSSI menjelang pertandingan dengan team Piala Dunia Uruguay, ternyata cukup mengejutkan penggemar-penggemar sepakbola ibukota. Betapa tidak, sementara waktu pertandingan kian mendekat orang yang akan melatih belum juga nongol. Lantas apakah yang bisa diharapkan dari suatu kesebelasan yang disusun secara tergesa-gesa? “Ternyata Jamiat boleh juga”, komentar penonton seusai pertandingan Minggu sore itu. Serba mungkin. Lalu adakah dengan kemenangan dan kekalahan PSSI itu orang lantas melupakan Suwardi Arland? Ternyata tidak. “Kalau dengan Suwardi mungkin langgam permainan akanlain dan kita bisa memenangkan dua kali pertandingan tersebut”, mengoceh para penggemar Suwardi. “Semuanya memang serba mungkin”, kata Suwardi kepada TEMPO. Dalam kondisi yang serba ketidak-pastian itulah orang mulai menduga-duga bahwa antara Suwardi dan PSSI tentu ada apa-apanya. Apalagi terbetik berita bahwa Suwardi Arland mendapatkan honor yang meliputi Rp 4 juta lebih dari PSBI, Blitar. Sementara dari PSSI ia hanya mengumpulkan Rp 75.000 per-bulannya. “Angka itu terlalu dilebih-lebil1kan”, bantah Suwardi yang menyatakan bahwa dalam soal honorarium PSSI masih top sampai saat ini. “Kepindahan saya ke Blitar bukan karena soal honor. Tapi karena di sana saya mempunyai sedikit usaha dengan seorang kawan”, tambahnya tanpa menyebut usaha apa yang sedang dijalankannya. “Wajar toh kalau saya mulai memikirkan masa depan saya”, katanya balik bertanya, sebab “saya kan sudah mempunyai keluarga”. Nasib Suwardi rupanya rezeki buat Bupati Blitar Sanudi sana untuk melatih PSBI, apalagi karena pelatih yang lama Ramang harus kembali ke Ujung Pandang menyelesaikan urusan pekerjaannya. Tapi yang menarik perhatian bukanlah soal pemanfaatan yang secara kebetulan itu. Sebab jauh sebelum itu, ketika pertandingan 8 Besar PSSI yang lalu Sanusi memang telah melakukan pendekatan dengan Suwardi. Running well. Memasuki tahun 1974 Suwardi yang telah menyetujui gagasan Sanusi untuk membina PSBI meminta izin secara lisan dengan Komisi Teknik PSSI. Dan kolega yang di Komtek pun dapat memahami keinginan Suwardi. Karena itulah sejak pekan terakhir Pebruari lalu Suwardi berada di Blitar. Menjelang pembukaan Pelatnas yang lampau Suwardi telah dikirimi telegram oleh Komtek untuk rapat di Jakarta. Tapi karena suatu persoalan bisnis ia tak dapat memenuhi panggilan itu. “Kalau saja perusahaan kami itu sudah runnning well” barangkali saya dengan mudah ke Jakarta”, kata Suwardi. Tapi “bagaimana ya?”, tambahnya mencoba mendudukkan permasalahan. Meski demikian Suwardi tidak menyatakan keberatan bila ia masih dipercayakan untuk menangani team nasional untuk Turnamen Hut Jakarta, Juni mendatang. “Nanti itu bisa diatur dengan PSBI, Blitar”, katanya. Dan jika Suwardi yang sudah menanda-tangani kontrak dengan PSBI untuk jangka 4 tahun, bila kegiatan insidentil dengan PSSI memerlukan dirinya, ia pun telah menyiapkan seorang pembantu untuk melanjutkan latihan di Blitar. Namanya Martono, bekas pemain TC Salatiga. “Orangnya bolehlah”, komentar Suwardi terhadap Martono.

Derita Pencetak Gol Pembukaan Galatama

BEBERAPA hari lalu, tim nasional di bawah usia 21 tahun (U-21) berhadapan dengan pemain-pemain masa lalu PSSI. Tentu saja konsep yang mendasari pertandingan itu bukanlah semangat uji coba. PSSI old stars turun ke lapangan untuk mengumpulkan dana bagi rekan mereka yang kini terbaring sakit, Abdul Kadir. Dua ginjal bekas pemain kiri luar itu kini tak berfungsi.

Penghargaan 22 Pemain Legendaris Indonesia

Penyelenggara tak ingin setengah-setengah menghelat final Copa Dji Sam Soe besok. Sebelum kick-off mulai pukul 17.00 WIB, sponsor utama akan memberi penghargaan bagi 22 pemain legendaris sepak bola nasional. Mulai dari generasi Maulwi Saelan, Iswadi Idris, Ricky Yacobi, Robby Darwis, maupun Widodo Cahyono Putra.”Penghargaan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi kami kepada mantan pemain sepak bola. Mereka pernah mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional. Tak hanya itu, aksi-aksi mereka juga masih menjadi pembicaraan banyak orang. Ini menunjukkan kalau mereka diidolakan oleh masyarakat,” jelas Henny Susanto, product group manager PT HM Sampoerna Tbk, mewakili pihak sponsor, kemarin.
Di tempat terpisah, salah satu legenda sepak bola Ronny Pattinasarany menyambut gembira apresiasi yang diperolehnya maupun rekannya lain. Hal itu menunjukkan bahwa ternyata masih ada pihak-pihak yang peduli dengan keberadaan mereka.
“Kami berterima kasih karena tetap ada yang ingat dan memberi penghargaan kepada kami. Saya yakin kepedulian terhadap mantan bintang Indonesia juga dipikirkan oleh yang lain. Terutama dari PSSI. Saya berharap ini bisa menjadi tradisi bagi PSSI karena mereka yang memiliki para mantan pemain itu,” jawab mantan pemain era 70-an ini.
Ditambahkannya, ini baru kali pertama dalam sejarah mantan pemain mendapat undangan menyaksikan pertandingan dan menjadi tamu kehormatan. Selama ini, banyak mantan pemain harus mencari tiket sendiri bila ingin menonton dan sering kali mereka ditolak masuk. Bahkan mereka kadang dibantu wartawan untuk masuk stadion.
Ini memang kelihatannya sepele, tapi bermakna sekali. Ke depan, PSSI mungkin bisa menyediakan tiket terusan seumur hidup kepada legenda sepak bola nasional. Paling berapa yang dikeluarkan PSSI untuk hal seperti itu,” tambahnya sambil berharap tak hanya 22 pemain yang mendapat penghargaan.
Selain penghargaan bagi pemain legenda, juga akan digelar Grand Final Tendangan Sudut Dji Sam Soe berhadiah Rp 27 juta. Ini merupakan puncak dari acara sebelumnya. Pada tiap pertandingan Copa, selalu digelar games tendangan sudut berhadiah Rp 10 juta bagi penonton. “Peserta diambilkan dari sembilan pemenang dari babak-babak sebelumnya,” jelas Henny.
Tak hanya itu, hiburan musik juga ada. Diawali penampilan Ratu (jeda pertandingan) dan grup musik era 80-an God Bless setelah pertandingan selesai. “Bagi penonton juga dimanjakan dengan LED screen (ukuran 4x12m) yang memberi kemudahan mereka dalam melihat susunan pemain, statistik maupun replay goal,” terangnya. (*/jpnn)
Daftar 22 Pemain Legenda
Nama Posisi Karier Timnas Julukan

Maulwi Saelan Kiper 1951 – 1958 Benteng Beton
Yudo Hadianto Kiper 1961 – 1974 Papi
Yuswardi Bek Kanan 1967 – 1974 Ajo
Simson Rumahpasal Bek Kanan 1975 – 1982 Palang Pintu
Yohanes Auri Bek Kiri 1975 – 1985 Black Silent
Didik Darmadi Bek Kiri 1978 – 1986 -
Anwar Ujang Stopper 1965 – 1978 Beckenbauer
Robby Darwis Stopper 1985 – 1997 Irung
Ronny Pattinasarany Libero 1970 – 1982 Si Kurus
Herry Kiswanto Libero 1985 – 1993 Akang
Iswadi Idris Gelandang 1968 – 1980 Si Bos/Boncel
Junaedi Abdillah Gelandang 1968 – 1983 Pet
Zulkarnaen Lubis Gelandang 1983 – 1986 Maradona
Rully Rudolf Nerre Gelandang 1977 – 1989 Jean Tigana
Nobon Kayamudin Gelandang 1971 – 1979 Biang Kerok
Surya Lesmana Gelandang 1963 – 1972 Jango Jakarta
M Basri Gelandang 1962 – 1973 Teta
Tio Him Tjiang Gelandang 1951 – 1958 -
Risdianto Penyerang 1971 – 1981 Gayeng
Bambang Nurdiansyah Penyerang 1979 – 1986 Gerd Muller
Ricky Yakobi Penyerang 1982 — 1993 Paul Marinir
Widodo C. Putra Penyerang 1991 — 1996 -

Daftar Pemain Sepak bola Legendaris Indonesia

Nama Posisi Karier Timnas Julukan Catatan
Maulwi Saelan Kiper 1951 - 1958 Benteng Beton Makasar
Yudo Hadianto Kiper 1961 - 1974 Papi Solo
Yuswardi Bek Kanan 1967 - 1974 Ajo
Simson Rumahpasal Bek Kanan 1975 - 1982 Palang Pintu
Yohanes Auri Bek Kiri 1975 - 1985 Black Silent
Didik Darmadi Bek Kiri 1978 - 1986

Anwar Ujang Stopper 1965 - 1978 Beckenbauer Cikampek - Karawang
Robby Darwis Stopper 1985 - 1997 Irung Bandung
Ronny Pattinasarany Libero 1970 - 1982 Si Kurus Ambon/Makasar
Herry Kiswanto Libero 1985 - 1993 Akang Aceh
Iswadi Idris Gelandang 1968 - 1980 Si Bos/Boncel Aceh
Junaedi Abdillah Gelandang 1968 - 1983 Pet
Zulkarnaen Lubis Gelandang 1983 - 1986 Maradona
Rully Nere Gelandang 1977 - 1989 Jean Tigana Papua
Nobon Kayamudin Gelandang 1971 - 1979 Biang Kerok
Surya Lesmana Gelandang 1963 - 1972 Jango Jakarta Balaraja-Tangerang
M. Basri Gelandang 1962 - 1973 Teta
Thio Him Tjiang Gelandang 1951 - 1958

Risdianto Penyerang 1971 - 1981 Gayeng
Bambang Nurdiansyah Penyerang 1979 - 1986 Gerd Muller Banjarmasin
Ricky Yacobi Penyerang 1982 - 1993 Paul Marinir Medan
Widodo C. Putra Penyerang 1991 - 1996
Cilacap
Ramang Penyerang 1952 - 1962
Makasar

Sejarah Indonesia di Piala Dunia FIFA

Indonesia pada tahun 1938 (di masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 1938 hanya terdiri dari 2 negara, Indonesia (Hindia Belanda) dan Jepang karena saat itu dunia sepakbola Asia memang hampir tidak ada. Namun, Indonesia akhirnya lolos ke final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.
Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)yang lalu berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia. Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)sebuah organisasi sepakbola orang-orang Belanda di Hindia Belandamenaruh hormat kepada Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) lantaran Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB)yang memakai bintang-bintang dari NIVBkalah dengan skor 2-1 lawan Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ)salah satu klub anggota PSSIdalam sebuah ajang kompetisi PSSI ke III pada 1933 di Surabaya.
NIVU yang semula memandang sebelah mata PSSI akhirnya mengajak bekerjasama. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Gentlemen’s Agreement pada 15 Januari 1937. Pascapersetujuan perjanjian ini, berarti secara de facto dan de jure Belanda mengakui PSSI. Perjanjian itu juga menegaskan bahwa PSSI dan NIVU menjadi pucuk organisasi sepakbola di Hindia Belanda. Salah satu butir di dalam perjanjian itu juga berisi soal tim untuk dikirim ke Piala Dunia, dimana dilakukan pertandingan antara tim bentukan NIVU melawan tim bentukan PSSI sebelum diberangkatkan ke Piala Dunia (semacam seleksi tim). Tapi NIVU melanggar perjanjian dan memberangkatkan tim bentukannya. NIVU melakukan hal tersebut karena tak mau kehilangan muka, sebab PSSI pada masa itu memiliki tim yang kuat. Dalam pertandingan internasional, PSSI membuktikannya. Pada 7 Agustus 1937 tim yang beranggotakan, di antaranya Maladi, Djawad, Moestaram, Sardjan, berhasil menahan imbang 2-2 tim Nan Hwa dari Cina di Gelanggang Union, Semarang. Padahal Nan Hwa pernah menyikat kesebelasan Belanda dengan skor 4-0. Dari sini kedigdayaan tim PSSI mulai kesohor.
Atas tindakan sepihak dari NIVU ini, Soeratin, ketua PSSI yang juga aktivis gerakan nasionalisme Indonesia,sangat geram. Ia menolak memakai nama NIVU. Alasannnya, kalau NIVU diberikan hak, maka komposisi materi pemain akan dipenuhi orang-orang Belanda. Tapi FIFA mengakui NIVU sebagai perwakilan dari Hindia Belanda. Akhirnya PSSI membatalkan secara sepihak perjanjian Gentlemen’s Agreement saat Kongres di Solo pada 1938.
Maka sejarah mencatat mereka yang berangkat ke Piala Dunia Perancis 1938 mayoritas orang Belanda. Mereka yang terpilih untuk berlaga di Perancis, yaitu Bing Mo Heng (kiper), Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermadji, Anwar Sutan, dan Achmad Nawir (kapten). Mereka diasuh oleh pelatih sekaligus ketua NIVU, Johannes Mastenbroek. Mo Heng, Nawir, Soedarmadji adalah pemain-pemain pribumi yang berhasil memperkuat kesebelasan Hindia Belanda, tetapi bertanding di bawah bendera kerajaan Nederland. [1]

[sunting] Pertandingan melawan Hongaria

Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadiun Velodrome Municipal, Reims, Perancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, walikota Reims menyebutnya, "saya seperti melihat 22 atlet Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."
Meski strategi tak bisa dibilang buruk, tapi Tim Hindia Belanda tak dapat berbuat banyak. Pada menit ke-13, jala di gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4-0. Nasib Tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0-6. Pada saat itu Piala Dunia memakai sistem knock-out.
Meskipun kalah telak, surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah". [2]
Rekor Penampilan Piala Dunia FIFA
Tahun Babak Poin M S* K GM GK
Flag of Uruguay.svg 1930 Tidak Ikut - - - - - -
Bendera Italia 1934 - - - - - -
Bendera Perancis 1938 Babak 1 (sebagai Hindia Belanda) 1 0 0 1 0 6
Bendera Brasil 1950 Mengundurkan diri - - - - - -
Bendera Swiss 1954 Tidak ikut - - - - - -
Bendera Swedia 1958 Mengundurkan diri selama kualifikasi - - - - - -
Bendera Chili 1962 'Mengundurkan diri - - - - - -
Bendera Inggris 1966 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Bendera Meksiko 1970 - - - - - -
Bendera Jerman Barat 1974 hingga
Bendera Afrika Selatan 2010
Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Total
Terbaik: Babak Pertama
1 0 0 0 0 6

DAFTAR PEMAIN DJARUM INDONESIA SUPER LEAUGE

Persema Malang
Julukan: Laskar Ken Arok
Berdiri: 1953
Kota Asal: Malang
Markas: Stadion Gajayana Malang
Kapasitas: 23.000
Peringkat musim lalu: 10
Pelatih: Timo Scheunemann (Jerman)
Suporter: Ngalamania
Skuad: Kiper: 1. Sukasto Efendi 2. Dedi Iman 3. Joko Ribowo; Belakang: 1. Suroso 2. Sammy Patrick 3. Ebanda Herman 4. Munhar 5. Agung Dwi Caksono 6. Fahtur Rohman; Tengah:: 1. M. Kamri 2. Dhian Fachrudin 3. Kasan Soleh 4. Yogi Alfian 5. Bima Sakti 6. Sutaji 7. Isak Owagai 8. Pitono 9. Firman Basuki 10. Robby Gaspar; Depan: 1. Irfan Bachdim 2. Reza Mustofa 3. Jaya Teguh Angga 4. Syamsul Huda 5. Ngon Mamoun

PSPS Pekan Baru

Julukan: Askar Bertuah
Berdiri:1955
Kota Asal: Pekanbaru
Markas: Stadion H Agus Salim Padang
Kapasitas: 28.000
Peringkat musim lalu: 7
Pelatih: Abdurahman Gurning
Suporter: Asykar The King
Skuad: Kiper:: 1. Dede Sulaiman 2. Fance Hariyanto; Belakang: 1. Daniel Junaidi 2. Eddy sibung 3. Agus Cima 4. Septia Hadi 5. Dedi Gusmawan 6. Banaken Bossoken 7. Windu Anggoro; Tengah: 1. Rusdianto 2. Sulaiman Alamsyah Nasution 3. April Hadi 4. Zahrul Azhar 5. Jimitri Patrice Nzekou 6. Shun Hyuu-jo 7. Putut Waringin Jati 8. Hadi Rinasta 9. Solechan 10. Hadi Suhendra; Depan: 1. Dzumafo Herman 2. Victory 3. M. Isnaini

Semen Padang

Julukan: Kabau Sirah
Berdiri: 1980
Kota Asal: Padang
Markas: Stadion H Agus Salim Padang
Kapasitas: 28.000
Peringkat Musim Lalu: Peringkat tiga Divisi Utama (Klub Promosi)
Pelatih: Nil Maizar
Suporter: The K' mers dan Spartck's
Skuad: Kiper: 1. Samsidar 2. Jandia Eka Putra 3. Dicky Jamalis; Belakang:: 1. Hengki Ardiles 2. Tommy Rifka Putra 3. David Ngon Pagbe 4. Park Chul Hyung 5. M. Fauzan Jamal 6. Syafaruddin 7. Gusripen Effendi 8. Anda Hermawan; Tengah: 1. Elie Aiboi 2. Vendry Mofu 3. Heru Nerly 4. Yu Hyun Koo 5. Dedi Hartono 6. Rudi Doang 7. M. Rizal; Depan: 1. Saktiawan Sinaga 2. Edward Wilson Junior 3. Budi Kurniawan 4. Suheri Daud

Deltras Sidoarjo

Julukan: The Lobsters
Berdiri: 1990
Kota Asal: Sidoarjo
Markas: Stadion Gelora Delta Sidoarjo
Kapasitas: 35.000
Peringkat Musim Lalu: Runner-up Divisi Utama (Klub Promosi)
Pelatih: Nus Yadera Suporter: Deltamania
Skuad: Kiper: 1. Juni Irawan 2. Dedi Sutanto; Belakang: 1. Sugiantoro 2. Dodok Anang Zuanto 3. Mujib Riduan 3. Erfan Fabianto 4. M. Zaenuri 5. I Made Astawa ; Tengah: 1. Anang Ma'ruf 2. Sutikno 3. Ferry Aman Saragih 4. Khoirul Mashuda 5. Danilo Fernando 6. Fahmi Amirudin 7. Wahyu Setiyanto 8. Vicky Dwi Hardian 9. Arif Basuki; Depan: 1. Christiano Lopes 2. Satyo Husodo

Sriwijaya FC

Julukan: Laskar Wong Kito
Berdiri: 1976 Kota Asal: Palembang
Markas: Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang
Kapasitas: 40.000
Peringkat Musim Lalu:8
Pelatih: Ivan Kolev (Bulgaria)
Suporter: Singamania, Sriwijaya Mania
Skuad: Kiper: 1. Ferry Rotinsulu 2. Fauzal Mubarok 3. Andi Irawan ; Belakang: 1. Rendi Siregar 2. Rahmat Latiff 3. Gunawan 4. Ahmad Juprianto 4. Jackie Arisandi 5. Claudiano Santos 5. Bobby Satria 6. M. Ridwan 7. Supardi ; Tengah: 1. Dirga Lasut 2. Mahyadi Panggabean 3. Ardiles Rumbiak 4. Wong We Lung 5. Ade Suhendra 6. Ponaryo Astaman 7. Arif Suyono 8. Firman Utina ; Depan: 1. Oktavianus Maniani 2. Budi Sudarsono 3. Julius Cesar 4. Keith Kayamba 5. Park Jung Hwan (88/Korsel)

Persibo Brojonegoro

Julukan: Laskar Angling Dharma
Kota Asal: Bojonegoro
Markas: Stadion Haji Letjen Sudirman Brojonegoro
Kapasitas: 14.000
Peringkat Musim Lalu: Juara Divisi Utama (Klub Promosi)
Pelatih: Sartono Anwar
Suporter: Boromania
Skuad Persibo: Kiper: 1. Saefudin 2. Dwi Kuswanto 3. Akhmad Aries ; Belakang: 1. Aang Suparman 2. Friyan Eko Yuwono 3. Muhammad Hamzah 4. Achmad Sumardi 4. Novan Setyo Sasongko 5. Nurhidayat 6. Eduardo Bizarro ; Tengah: 1. Iswandi Da'i 2. Jajang Paliama 3. Mohamad Irfan 4. Cucu Hidayat 5. Slamet Nurcahyo 6. Moch Samsul Huda 7. Victor Rodrigues da Silva 8. You Yong-woo; Depan: 1. Dicky Firasat 2. Rudi Widodo 3. Samsul Arif 4. You Yong-woo

Persija Jakarta

Julukan: Macan Kemayoran
Berdiri: 1928
Kota Asal: Jakarta
Markas: Stadion Utama Gelora Bung Karno
Kapasitas: 88.000
Peringkat Musim Lalu: 5
Pelatih: Rahmad Darmawan
Suporter: Jakmania
Skuad Persija: Kiper: 1. Hendro Kartiko 2. Roni Tri Prasnanto 3. Andritany Ardhiyasa; Belakang: 1. Eric Arsene Bayemi 2. Emuejeraye Precious 3. Ismed Sofyan 4. Muhamad Nasuha 5. Ambrizal 6. Leo Saputra Jacob 7. Amarzukih 8. Hasim Kipuw 9. A.A. Ngurah Wahyu Trisnajaya 10. Wirya Kumandra ; Tengah: 1. Muhammad Ilham 2. Syamsul Chaeruddin 3. Tony Sucipto 4. Agus Indra Kurniawan 5. Ramdani Lestaluhu 6. Greg Nwokolo 7. Octavianus 8. Oliver Makor 9. Lifki Suteja 10. Sigit Hermawan ; Depan: 1. Bambang Pamungkas 2. Aliyudin 3. Julius Pongla Akosah 4. Sansan Fauzi Husaeni

Persiba Balikpapan

Julukan: Beruang Madu
Berdiri: 1950
Kota Asal: Balikpapan
Markas: Stadion Persiba Balikpapan
Kapastitas: 15.000
Peringkat Musim Lalu: 3
Pelatih: Djunaedi
Suporter: Balistik, Persiba Fans Club
Skuad Persiba: Kiper: 1. I Made Wirawan 2. Galih Sudarsono 3. Tri Sandi Utomo; Belakang: 1. Mijo Dadic 2. Markus Bachtiar 3. Muhamadan 4. Rusdiansyah 5. Absor Fuazi 6. Trias Budi Santoso 7. Aidin Elmi ; Tengah: 1. Robertino Pugliara 2. Kim Young-hie 3. Erik Setiawan 4. Eddy Gunawan 6. Asri Akbar 7. Doni Fernando Siregar 8. Dwi Joko 9. Stevanus Bungaran 10. Hamid Moni 11. Ali Maulana ; Depan: 1. Aldo Baretto 2. Sultan Samma 3. Eki Nurhakim 4. Eka Santika 5. Muhamad Bachtiar

Pelita Jaya

Julukan: The Young Guns
Kota Asal: Karawang
Markas: Stadion Singa Perbangsa Karawang
Kapasitas: 15.000
Peringkat Musim Lalu: 15
Pelatih: Djadjang Nurdjaman
Suporter: Laskar Pelita Karawang
Skuad Pelita Jaya: Kiper: 1. I Made Wardana 2. Ali Barkah ; Belakang: 1. Edi Hafid 2. Ardan Aras 3. Tri Rahmat 4. Ivan Prianto 5. Riyandi Ramadhana 6. Gilang Ginarsa 7. Ruben Karel 8. Makdis Salim 9. Shibakoya Konichio (Jepang) ; Tengah: 1. Dedi Kusnandar 2. Engelbert Sani 3. Eggi Melgiansyah 4. Andesi Prabowo 5. Tomoyuki Sakai (Jepang) ; Depan: 1. Jajang Mulyana 2. Feriansyah Masud 3. Joko Sasongko 4. Mustopa Aji

Bontang FC

Julukan: Laskar Bukit Tursina
Berdiri: 1988
Kota Asal: Bontang
Markas: Stadion Mulawarman Bontang
Kapasitas: 12.000
Peringkat Musim Lalu: 11
Pelatih: Fachry Husaini
Suporter: Bontangmania, Mandaumania
Skuad Bontang FC: Kiper: 1. Ade Mochtar 2. Tirtah Bayu Kencana 3. Edi Kurnia; Belakang: 1. Joko Sidik Fitrayono 2. Abdul Rahman 3. Marcelino A. Mandagi 4. Nyeck Nyobe 5. Arbadin ; Tengah: 1. Ali Khaddafi 2. A. Rifki Eka Putra 3. Usman 4. Al Mutawakil 5. Iswadi Syukur ; Depan: 1. Rahman Abubakar 2. Dani Marvelous Namangge 3. Muhamad Istigfar 4. Azwar Aris 5. Cornelis Sergio Gedi 6. Kenji Adachihara

Persib Bandung

Julukan: Maung Bandung
Berdiri: 1933
Kota Asal: Bandung
Markas: Stadion Si Jalak Harupat
Kapasitas: 40.000
Peringkat Musim Lalu: 4
Pelatih: Jovo Cuckovic (Perancis)
Suporter: Bobotoh, Viking, Bomer
Skuad Persib: Kiper: 1. Markus Harison 2. Cecep Supriatna 3. Dadang Sudrajat ; Belakang: 1. Nova Arianto 2. Maman Abdurrahman 3. Yudi Khoerudin 4. Wildansyah 5. Isnan Ali 6. Gilang Angga 7. Munadi 8. Baihakki Khaizan ; Tengah: 1. Hariono 2. Eka Ramdani 3. Atep 4. Siswanto 5. Diaz Angga 6. Rendi Saputra 7. M. Agung 8. Jejen Zaenal 9. Shahril Ishak ; Depan: 1. Airlangga Soetjipto 2. Rahmat Affandi 3. Cristian Gonzales 4. Pablo Frances

Persisam Putra Samarinda

Julukan: Elang Borneo
Berdiri: 1925
Kota Asal: Samarinda
Markas: Stadion Palaran
Kapasitas: 60.000
Peringkat Musim Lalu: 12
Pelatih: Hendri Susilo
Suporter: Pusamania
Skuad Persisam: Kiper: 1. Wawan Hendrawan 2. Dedi Kusuma 3. Agung Prasetyo ; Belakang: 1. Saiful Lewenusa 2. Usep Munandar 3. Muhamad Roby 4. Ardiansyah Rahman 5. Fandi Mochtar 6. Isdiantono 7. Panggah Madiantara 8. Joel Tsimi Jacques ; Tengah: 1. Gantar Khan 2. Akbar Rasyid 3. I Wayan Mudana 4. Fajar Legian Siswanto 5. Ahmad Sembiring 6. Irsyad Aras 7. Ronald Fagundez 8. Choi Dong-soo ; Depan: 1. Agung Suprayogi 2. Julio Lopez

Persijap Jepara

Julukan: Laskar Kalinyamat
Berdiri: 1954
Kota Asal: Jepara
Markas: Stadion Gelora Bumi Kartini
Kapasitas: 20.000
Peringkat Musim Lalu: 9
Pelatih: Alves Divaldo Teixeira (Portugal)
Suporter:Jetman, Banaspati
Skuad Persijap: Kiper: 1. Danang Wihatmoko 2. M. Yasir Syamsudin 3. Khoirul Latif Normawan; Belakang: 1. Evaldo Silva De Assis 2. Anam Syahrul Fitrianto 3. Kasiadi 4. Nurul Huda 5. Danan Puspito 6. Catur Rintang Heni Setiawan 7. Anggo Yulian Hari Sapta P 8. Barkah Cristian Hadi 9. Aries Fandi Kurniawan 10. Fendy Juliyanto 11. Alex Fauzi 12. M. Ferly La'ala ; Tengah: 1. Enjang Rohiman 2. Didik Darmadi 3. Chanif Muhajirin 4. Mahendra Tri Saputra 5. Dimas Agung Pribadi 6. Nanang Khanafi 7. Youn Soung Min 8. Fransisco Javier Perez ; Depan: 1. Johan Juansyah 2. Noor Hadi 3. Riski Novriansyah 4. Gendut Dony Christiawan 5. Gustavo Beirao Riberio

PSM Makassar

Julukan: Juku Eja
Berdiri: 1915
Kota Asal: Makassar
Markas: Stadion Mattoanging
Kapasitas: 15.000
Peringkat Musim Lalu: 13
Pelatih: Robert Rene Alberts (Belanda)
Suporter: Macz Man, ISM, Laskar Ayam Jantan
Skuad PSM: Kiper: 1. Herman Batak 2. Denny Marcel 3. Fachrul Nurdin 4. M. Guntur ; Belakang: 1. Supriyono 2. Fadli Hariri 3. Djayusman Triasdi 4. Faturahman 5. Satrio Syam 6. Fandi Edi 7. Hendra Wijaya 8. Suwandi 9. Adrian Syamsul ; Tengah: 1. Basile Onambele 2. Diva Tarkas 3. Hendra Ridwan 4. Korinus Fringkrew 5. Aditya Putra Dewa 6. Fadli M. 7. M. Rasul 8. Risnandar 9. M. Jufri ; Depan: 1. Marwan Sayedeh 2. Anoure Obiora 3. Andi Oddang 4. M. Rahmat 5. Jacky Pasarella 4. Joko Kuspito 5. Sasa Branezac 6. Richardo Merani

Arema Indonesia

Julukan: Singo Edan
Kota Asal: Malang
Markas: Stadion Kanjuruhan
Kapasitas: 40.000
Peringkat Musim Lalu: Juara
Pelatih: Miroslav Janu (Republik Ceko)
Suporter: Aremania
Skuad Arema: Kiper: 1. Kurnia Mega 2. Achmad Kurniawan 3. Aji Saka ; Belakang: 1. Benny Wahyudi 2. Hermawan 3. Irfan Raditya 4. J.A. Farizi 5. Leonard Tupamahu 6. Pierre Njanka 7. Purwaka Yudhi 8. Waluyo 9. Zulkifli Syukur ; Tengah: 1. Ahmad Bustomy 2. Esteban Guillen 3. Faris Bagus Dhinata 4. Firmansyah 5. Juan Revi Auriqto 6. M. Fakhrudin 7. M. Ridhuan 8. Roni Firmansyah 9. Tomy Pranata 10. Wahyu Gunawan ; Depan: 1. Ahmad Amirudin 2. Roman Chmelo 3. Dendi Santoso 4. Noh Alam Shah 5. Sunarto 6. T.A.Musafri 7. Yongki Aribowo

Persela Lamongan

Julukan: Laskar Joko Tingkir
Kota Asal: Lamongan
Markas: Stadion Surajaya
Kapasitas:15.000
Peringkat Musim Lalu: 14
Pelatih: Subangkit Suporter: LAmania
Skuad Persela: Kiper: 1. Chorul Huda 2. I Komang Putra 3. Firmansyah ; Belakang: 1. Fabiano Beltrame 2. F.X. Yanuar 3. Taufik Kasrun 4. Slamet Ridai 5. Dedi Indra 6. Valentino 7. Khomad Suharto 8. Charis Yulianto 9. Jimmy Suparno ; Tengah: 1. I Gede Sukadana 2. Zaenal Arifin 3. Gustavo Lopez 4. Dhanu Rosade 5. Jerry Boy 6. Jaenal Ikhwan 7. Fery Ariawan 8. Hendro Siswanto ; Depan: 1. Aris Alfiansyah 2. Zulham Zamrun 3. Ah Hyou-yun 4. Redouane Barkoui

Persiwa Wamena

Julukan: Badai Pegunungan
Berdiri: 1925
Kota Asal: Wamena Markas
Stadion Mandala Jayapura
Kapasitas: 20.000
Peringkat Musim Lalu: 6
Pelatih: Suharno
Suporter: Persiwamania, Waxfter
Skuad Persiwa: Kiper: 1. Galih Firmansyah 2. David Aryanto ; Belakang: 1. Isak Konon 2. Yesaya Desnam 3. Firly Afriansyah 4. Joko Kuspito 5. Sasa Branezac 6. Richardo Merani ; Tengah: 1. Habel Satya 2. Imanuel Padwa 3. Marcelino Mandagi 4. Ferdinand Sinaga 5. Ferdinando Mote 6. Erick Weeks 7. Alex Yarangga 8 Li Hao Yuan 9. Hobert Robert Elopere; Depan: 1. Bokay Edy Foday 2. Alan Arthur Aronggear 3. Pieter Rumaroppen 4. Marwansyah

Persipura Jayapura

Julukan: Mutiara Hitam
Berdiri:1950
Kota Asal: Jayapura
Markas: Stadion Mandala Jayapura
Kapasitas: 20.000
Peringkat Musim Lalu: Runner-up
Pelatih: Jacksen F Tiago (Brasil)
Suporter: Persipuramania, Blackspyder
Skuad Persipura: Kiper: 1. Ferdiansyah 2. Joe Hon-yoo ; Belakang: 1. Victor Igbonefo 2. Bio Pauline 3. Richardo Salampessi 4. Ortisan Solossa 5. Stevi Bonsapia 6. Ian louis kabes 7. Hamka Hamzah ; Tengah: 1. Marko Kabiay 2. Stevan Hendambo 3. Gerald Pangkali 4. Zah Rahan 5. Imanuel Wanggai ( 6. David Cristian Uron 7. David Laly ; Depan: 1. Rahmad Rivai 2. Tinus Pae 3. Titus Bonay 4. Lukas Mandowen 5. Boaz Solossa

ANTAR NEGARA - Uji Coba

Jumat (8 Oktober 2010)
Indonesia vs Uruguay, Bolivia vs Venezuela, Jepang vs Argentina, Cina vs Siria, Ukraina vs Kanada, Peru vs Kosta Rika
Sabtu (9 Oktober 2010)
Ekuador vs Kolombia, Selandia Baru vs Honduras, Australia vs Paraguay, U.E.A. v Cili
Minggu (10 Oktober 2010)
AS vs Polandia
Senin (11 Oktober 2010)
Jamaika vs Trinidad and Tobago, Ukraina vs Brasil

JADWAL KUALIFIKASI UERO

GRUP A: Kazakhstan vs Belgia, Austria vs Azerbaijan, Jerman vs Turki
GRUP B: Armenia vs Slovakia, Andora vs Masedonia, Rep Irlandia vs Rusia
GRUP C: Serbia vs Estonia, Irlandia Utr. vs Italia, Slovenia vs Kep. Faroe
GRUP D: Luksemburg vs Belarusia, Albania vs Bosnia-Herzegovina
GRUP E: Hongaria vs San Marino, Moldova vs Belanda
GRUP F: Georgia vs Malta, Yunani vs Latvia
GRUP G: Montenegro vs Swiss, Wales vs Bulgaria
GRUP H: Siprus vs Norwegia, Portugal vs Denmark
GRUP I: Rep. Ceska vs Skotlandia, Spanyol vs Lithuania
Sabtu (9 Oktober 2010)
GRUP D: Prancis vs Rumania
GRUP F: Israel vs Kroasia

38 Klub Pastikan Ikut Divisi Utama

Sebanyak 38 klub dari 39 klub memastikan mengikuti kompetisi Divisi Utama PSSI 2010-2011 yang digelar mulai 30 Oktober 2010. Hanya Persebaya Surabaya yang belum menentukan sikap apakah tetap mengikuti Liga Primer Indonesia atau tetap di divisi utama.
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid usai mengikut "manager meeting" (pertemuan manajer) di Hotel Sultan Senayan, Jakarta, Selasa petang, mengatakan, PT Liga Indonesia masih memberi waktu selama sepekan kepada klub-klub yang belum menyelesaikan masalah internalnya, termasuk Persebaya.
Meski demikian, Persebaya sudah didaftarkan ke PT Liga Indonesia melalui Pengcab PSSI Surabaya. Menurut kebiasaan, yang mendaftarkan klub untuk mengikuti liga adalah ketua klub yang bersangkutan.
"Kita masih mempelajari AD/ART Persebaya. Saleh Mukadar sebagai Ketua Umum Persebaya saat ini tengah terhukum. Jadi, dia tak boleh terlibat aktif dalam sepakbola nasional selama tiga tahun. Jadi, kita akan pelajari dulu apakah perlu membekukan kepengurusannya," kata Nurdin Halid.
Lebih jauh Nurdin juga mengungkapkan, Saleh Mukadar sudah mendirikan PT Persebaya. Hal itu juga harus dipelajari dulu apakah pendirian PT tersebut berdasarkan keinginan anggota perkumpulan Persebaya atau keinginan oknum. "Jika itu didirikan oleh oknum, maka pendirian PT itu tidak sah," katanya.
Dalam "manager meeting" itu, dari 39 peserta Divisi Utama tercatat 37 peserta yang hadir. Dua di antaranya Persebaya dan PSDS Deli Serdang tidak tampak hadir, tetapi PSDS telah mengirimkan surat kesediaan mereka mengikuti kompetisi.
"Pokoknya divisi utama aman," kata Presiden Direktur PT Liga Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla.
Terkait dengan Persebaya, Salam, sapaan Andi Darussalam, Rabu (6/10) akan ke Surabaya. Dia mengaku akan menemui dua kubu, yakni Persebaya yang dipimpin Saleh Mukadar dan Persebaya versi Pengcab PSSI Surabaya yang dipimpin oleh Wisnu Wardana.
“Besok saya kebetulan ada pekerjaan di Sidoarjo. Saya sudah minta izin Ketua Umum PSSI untuk membicarakan ini dengan dua kubu yang kini saling klaim sebagai pemilik Persebaya yang sah. Bahkan saya sudah kontak dengan Saleh Mukadar untuk segera membicarakan masalah ini,” tandas Andi.

Timnas Butuh Pemain Keturunan

Pelatih Timnas, Alfred Riedl mengaku kecewa lantaran ketiga pemain keturunan diragukan merumput membela Indonesia kontra Uruguay. Raihan poin nomor dua, yang terpenting pemain keturunan dapat bermain.
“Saya sedikit kecewa atas keputusan itu. 10 hari yang lalu saya telepon FIFA, mereka bilang bisa menurunkan pemain keturunan. Namun, kemarin keputusan berubah,” ujar Alfred kepada wartawan, usai memimpin latihan, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (7/10).

“Karena dipastikan ada 3 pemain yang tidak turun karena cedera, timnas membutuhkan pemain keturunan itu. Sangat sulit mencari pemain dengan kualitas seperti mereka di Indonesia,” tambah Riedl.

“Saya masih menunggu keputusan dari Ketum PSSI (Nurdin Halid), apakah boleh menurunkan para pemain itu. Saya masih berharap bisa memainkan mereka, karena mereka datang bukan hanya untuk melawan Uruguay tapi juga terkait naturalisasi,” tambah Riedl.

Terkait raihan poin, Alfred menjelaskan, dengan atau tanpa pemain keturunan hasil yang didapat timnas belum tentu bagus. Berapa besar poin yang bisa timnas dapatkan untuk mendongkrak posisi 131 dunia? Pertandingan ini penting buat Uruguay, namun tidak buat Indonesia.

Menurutnya, yang terpenting dapat menurunkan pemain blasteran Indonesia itu. Dari situ, dapat mengukur dan menilai kemampuan mereka. Selain itu, tenaga mereka dibutuhkan timnas ketika menjamu Uruguay.